• Website Mushola Al-Ikhlas
  • -

Idul Adha, Pengorbanan dan Keikhlasan

Berqurban. (foto: thepengusaha.com)

MusholaAlikhlas.com – Setiap tanggal 10 Dzulhijjah umat muslim melaksanan atau merayakan hari raya Idul Adha setiap tahunnya, Idul Adha juga identik dengan kegiatan berqurban.

Qurban dalam bahasa Arab adalah hewan sembelihan, seperti unta, sapi, dan kambing yang disembelih pada Hari Raya. Menurut bahasa berarti mendekatkan diri, sedangkan menurut istilah adalah menyembelih hewan tertentu pada hari Raya Idul Adha sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT. Hukum dan dalil qurban tertulis dalam Quran surat Al Hajj ayat 34 yang artinya:

“Dan bagi setiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (qurban), agar mereka menyebut nama Allah atas rezeki yang dikaruniakan Allah kepada mereka berupa hewan ternak. Maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserahdirilah kamu kepada-Nya. Dan sampaikanlah (Muhammad) kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah)”.

Baca Juga : Ayo Memakmurkan Masjid

Dalam hadits riwayat Ibnu Majah, Rasulullah juga menjelaskan dasar hukum qurban adalah di setiap bulu hewan yang disembelih terdapat kebaikan. Dari Zaid bin Arqam, seseorang bertanya “Ya Rasulullah, apakah arti qurban ini?” Beliau menjawab “Ini Sunnah Ibrahim AS” Beliau ditanya lagi “Mengapa kita harus melakukannya?” Beliau menjawab “Pada setiap bulunya terdapat kebaikan.”

Setiap hari raya Idul Adha, kita selalu diingatkan kisah tentang ketundukan, ketaatan, dan pengorbanan Nabi Ibrahim AS dan putranya dalam menjalankan perintah Allah SWT. Ketika Nabi Ibrahim AS diperintahkan untuk menyembelih putranya, Nabi Ismail AS, keduanya segera bergegas melaksanakan perintah Allah. Tak tampak sama sekali keraguan, keengganan, apalagi penolakan. Keduanya dengan ikhlas menunaikan perintah Allah SWT, meski harus mengorbankan sesuatu yang paling berharga dan dicintai. Ibrahim rela kehilangan putranya, dan Ismail pun tak keberatan kehilangan nyawanya.

Baca Juga : Hakikat Rasa Syukur Bagi Manusia

Mungkin pada momen-momen seperti Idul Adha ini kita bisa bermuhasabah (intospeksi) kembali pada diri kita masing-masing dan terus memperbaiki diri serta meningkatkan iman dan ketaqwaan yang kita miliki. Semoga semangat pengorbanan dan keikhlasan Nabi Ibrahim AS dan putranya mengispirasi kita semua untuk rela berkorban demi Agama-Nya dan ikhlas dalam melakukan segala ketaatan pada-Nya. Aamiin.


Hanief Rahardyan

Komentar

  • *Berkomentarlah dengan bijak dan dengan kata-kata yang sopan, terima kasih.

Pos Komentar (0)

  • Tidak Ada Komentar